<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d4909163925600774906\x26blogName\x3d::+ada+Ri@Ni+::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://adariani.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dnl_NL\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://adariani.blogspot.com/\x26vt\x3d-5029570160817150727', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 | 
hits |  online
cerita | opini | blog
:: sekelumit catatan

Buat Apa Blog?

Satu hal yang membuat saya sedikit berpikir, yaitu tentang blog itu sendiri. Ya, untuk apa kita menulis blog? Mengapa ada orang yang dengan bangga menyebut dirinya sebagai blogger? Mengapa ada blogger yang nggak segan-segan menceritakan kehidupan pribadinya dalam blog yang jelas-jelas dibaca seluruh orang di dunia? Apa bedanya dengan 'telanjang di muka umum'?

Sudah tak terhitung berapa banyak orang yang terkena masalah gara-gara blog yang mereka tulis. Misalnya, yang masih saya ingat, ada seorang pramugari yang memasukkan fotonya dengan seragam perusahaannya, lengkap dengan gaya seronok. Pramugari tersebut kabarnya hampir saja dipecat karena dianggap mempermalukan nama baik perusahaan ybs. Lalu juga ada blogger asal Iran yang entah mengkritisi atau menjelek-jelekkan pemerintahan setempat, akhirnya harus dipenjara. Ada juga blogger lokal yang mem-post foto rekayasa Presiden (saya sendiri tak tahu persis seperti apa fotonya) yang akhirnya harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Itu masalah dengan scoop besar. Lalu bagaimana dengan scoop kecil, yang menyangkut kehidupan sang blogger itu sendiri?

Misalnya seorang blogger menceritakan tentang tingkah polah keluarga atau malah pacar sendiri, lalu membahas hal tersebut bahkan sampai mengolok-oloknya? Atau malah menceritakan tentang perselingkuhan dengan nada yang mencerminkan kebanggaan? Mungkin saja pembaca lain nggak akan protes, atau malah akan menyukainya karena post tersebut begitu 'lucu, menggelikan dan menghibur'. Namun bagaimana dengan perasaan orang yang dijadikan 'objekan'?

Oke, memang itu kembali lagi pada sudut pandang masing-masing. Ada yang masa bodoh, ada yang biasa saja. Mungkin juga yang menjadi objek malah merasa tidak keberatan ataupun tak peduli. Tapi kalau blog hanya berisi cerita-cerita kehidupan pribadi semata dari hal-hal yang tidak ada artinya, buat apa? Apa bedanya dengan 'memamerkan diri sendiri'? Sukses berselingkuh dengan cara yang bermacam-macam, so what? What's the meaning? Kau kira dengan begitu kau orang yang hebat dan keren?

"Wah, ulang tahun hari ini aku dikasih webcam lucu dari suamiku, bentuknya teddy bear [terlampir foto webcam tampak atas, bawah dan samping lengkap dengan bungkusnya]. Tau aja kalo istrinya seneng banget berjam-jam ngenet. Hehehe..."
Yah, Anda tahu, Anda benar-benar orang yang beruntung diberikan rezeki dari Tuhan berupa koneksi internet tanpa batas. Saya yakin Anda tak memiliki masalah keuangan yang mengkhawatirkan, sementara di luar sana ratusan ribu orang mengemis di jalanan demi mengisi perut untuk bertahan hidup.

Uff... Maaf. Sinisme saya mendadak muncul.

Anyway, ini memang dari sudut pandang saya sendiri. Saya kira adalah suatu hal yang sia-sia memanfaatkan blog untuk ajang pamer diri sendiri dari hal-hal yang nggak prinsip, alias narsis. Untuk saya pribadi, menulis blog adalah sarana yang tepat untuk berpikir dan menyikapi peristiwa-peristiwa sekitar saya dengan jalan menulis, tanpa perlu membahas kehidupan pribadi saya. Penulis memang harus menulis supaya bisa tetap hidup kan?

Orang memang bebas untuk berbicara dan berpendapat, tapi... please deh, mbok ya mikir dulu sebelum ngomong. Jangan asal jeplak. Lidah memang tak bertulang, jadi jangan sampai harus menjilat ludah sendiri.

Labels:

~ 16 december 2006 | 11:12 ~
:: jalan pintas