<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d4909163925600774906\x26blogName\x3d::+ada+Ri@Ni+::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://adariani.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dnl_NL\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://adariani.blogspot.com/\x26vt\x3d-5029570160817150727', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 | 
hits |  online
cerita | opini | blog
:: sekelumit catatan

Double

pukul 12:58


Hari ini seharusnya saya pergi ke kampus menyerahkan tugas. Entah kenapa, apa mungkin gara-gara angin yang dari semalam berhembus kencang dan dingin bersama hujan, saya jadi masuk angin. Semalaman nungging di kasur sambil memeluk perut bak sakit kram akibat menstruasi. Hmm ya... memang saya sedang menstruasi sih.

Menstruasi? Saya langsung ingat dengan tanggapan seseorang kemarin malam: jangan-jangan waktu kemarin kamu marah-marah itu gara-gara lagi PMS ya?

Hmff... PMS, lagi-lagi. Kenapa saya harus berubah menjadi sosok alien ganas emosional ketika sedang PMS?? Orang-orang bingung karena saya tiba-tiba mendadak marah pada mereka sambil uring-uringan, dan akhirnya kesal. Hal-hal kecil dibesar-besarkan seakan kiamat sudah dekat. Tali kekang yang biasa saya gunakan untuk mengendalikan 'rodeo emosi' itu mendadak hilang. Setelah emosi kembali tenang, masalah muncul. Hubungan saya dengan orang-orang menjadi terhambat karena mereka terlanjur kesal dengn 'ulah' saya.

Yang lebih menyebalkan, hal ini sering terjadi berulang kali. Saya sampai bosan harus berkali-kali minta maaf atas kelakukan tersebut pada orang yang sama. Mungkin orang juga bosan sama saya, seakan-akan saya nggak pernah belajar dari kesalahan. Hey, saya nggak minta dilahirkan sebagai perempuan yang harus mengalami PMS kok! Kalau boleh milih, saya nggak mau mengalami PMS. Tapi kalau saya sampai berpikir begini, bisa-bisa saya dianggap membangkang kehendak Tuhan.

Saya cuma nggak ingin ada lagi orang yang terluka perasaannya gara-gara tingkah saya selama PMS. Itu saja. Mungkin... bagaimana caranya untuk menemukan tali kekang yang hilang itu kembali, menjadi PR tambahan buat saya tahun ini.

Mengalahkan diri sendiri memang hal yang paling sulit, namun jika mampu melakukannya, itulah pemenang yang sejati.





pukul 17:15


Ada reality show baru di SCTV, di sesi Lemon Tea, yaitu Backstreet. Sesuai namanya, mereka ngasih jasa untuk orang-orang yang ingin menyelidiki pasangan-pasangan backstreet, dengan catatan bersedia 'didampingi' oleh kamera. Jadi artis dalam setengah jam di TV, ditonton oleh orang banyak hanya karena bermasalah sepele, sepertinya cuma orang bodoh yang bersedia ikut acara seperti itu. Tetap, daya tariknya yang begitu real membuat saya senang menonton acara-acara seperti itu untuk menertawai mereka hiburan belaka.

Kali ini ceritanya ada dua orang cewek, sebut saja W dan L, masih SMA, ikut acara Backstreet karena ingin menyelesaikan masalah di geng mereka antara C dan M. M menyukai seorang cowok D, namun ternyata D sudah dua bulan backstreet dengan C. W dan L mencoba menyelesaikan masalah supaya C mau mengaku pada M bahwa C sudah jadian dengan D. Berkali-kali W dan L mengajak C untuk kumpul bareng dengan M, namun C selalu berkelit dengan berbagai alasan, bahkan kepergok sedang jalan bareng dengan mantannya, sebut saja I, oleh mereka bertiga.

W dan L akhirnya berencana supaya C dan D disuruh kumpul supaya C menentukan sikap, tetap sama D atau balik pada I. Namun di tengah pembicaraan, M tiba-tiba menelepon D dan mengajaknya bertemu di suatu tempat. Di situ M mengutarakan perasaannya pada D, namun ditolak oleh D, bahkan W, L dan C muncul bersama kamera. C baru mengakui semuanya pada M. Namun M marah, karena gara-gara keberadaan kamera yang membuat dirinya malu setengah mampus. Bahkan mengatakan pada D supaya jangan mau dimanfaatkan C yang masih jalan sama I. M pergi, diikuti D yang kaget dan sakit hati pada C yang akhirnya shocked, marah pada W dan L, kemudian menangis.

The End.

Ribet gak tuh???

Saya yakin, jika dari awal W dan L tidak melibatkan kamera, masalah yang akan timbul antara mereka berempat tidak akan serumit itu. W bilang, ada atau nggak ada kamera, sama saja. Hey, young lady, sadarkah bahwa kamera menjadi alat utama untuk mempertontonkan masalah kalian pada penonton seluruh Indonesia?? Senangkah kalian menjadi pusat perhatian semua orang hanya karena masalah sepele yang sebetulnya bisa kalian selesaikan sendiri??

Saya jadi teringat dengan acara-acara lain yang bertema sama. Saya akui PH yang bersangkutan sangat kreatif membuat acara yang bisa menarik perhatian orang, terutama kalangan anak muda. Namun yang bikin saya bingung sekaligus gemas, apa para peserta acara tersebut tidak mempertimbangkan satu hal kecil bahwa masalah mereka akan dipertontonkan ke seluruh negeri?? Untuk orang yang senang pamer alias narsis, mungkin ga masalah. Tapi buat mereka yang hanya sekedar untuk menyelidiki, mencari tahu, membuktikan sesuatu hingga menjebak target...?? Oh, come on, dudes. Tak bisakah kalian menyelesaikan masalah kalian sendiri tanpa bantuan kamera televisi?? Atau malah jangan-jangan karena kalian nggak punya duit untuk melakukan hal itu maka kalian mengorbankan privasi kalian sendiri?? How pathetic...!

Saya memang termasuk penonton TV yang sering sekali menyaksikan reality show. It's just for fun, sekaligus menyadarkan saya bahwa ternyata masih banyak orang yang punya masalah yang lebih rumit, serta kepribadian yang lebih aneh daripada saya.

Alhamdulillah, syukur pada Tuhan. :P

Labels: , ,

~ 02 januari 2007 | 21:38 ~
:: jalan pintas